Pengalaman Pertama Naik Gojek: Gratis Saldo Rp 50.000

Maret 09, 2015

Satu kata yang paling banyak disebut orang saat diminta untuk mendeksripksikan Jakarta sudah pasti "macet". Jakarta dan macet memang ibarat dua sejoli yang baru pacaran, sulit banget dipisahkan. Dan pengendara yang cuek terhadap peraturan lalu lintas ibarat remaja yang heboh ngegodain temennya yang baru pacaran biar makin lengket.

Di tengah carut marutnya lalu lintas Jakarta yang seringkali bikin orang-orang di dalamnya jadi nggak produktif, muncullah sebuah jasa yang bisa menjadi penyelamat kita untuk menerjang kemacetan Jakarta. GO-JEK namanya. Untuk yang belum tahu, GO-JEK adalah aplikasi untuk memesan ojek.

Lho, terus apa bedanya sama ojek biasa?

Beberapa hari yang lalu, gue iseng-iseng men-download aplikasi GO-JEK dan selama dua hari terakhir gue sibuk mengutak-atik aplikasi tersebut. Ternyata, kita dapat langsung mengetahui tarif yang harus kita bayar setelah memasukkan daerah asal dan daerah tujuan. 

Sistem tarifnya kurang lebih seperti taksi, yaitu berdasarkan jarak tempuh. Dari rumah gue di bilangan Cimanggis hingga kantor di daerah Cideng, tarif GO-JEK yang harus gue bayar adalah Rp 140.000. Lebih murah dibanding naik taksi atau ojek. Kalau saat macet argo taksi pasti membengkak dan ojek biasa pasti langsung menaikkan tarif sesuka hati, maka tarif GO-JEK cenderung lebih stabil. Nggak peduli macet atau hujan, pasti tarifnya sama.

Cuma berdasarkan pengamatan gue, tarif GO-JEK untuk jarak tempuh dibawah 4 km dipukul rata, yaitu sebesar Rp 25.000. Jadi kalau mau pakai GO-JEK sekalian aja yang jauh, hehehe.

Keuntungan yang ditawarkan GO-JEK nggak berhenti di situ saja. Mereka juga memberikan Free Credit sebesarnya Rp 50.000 untuk penggunaan pertama dengan memasukkan kode tertentu. Kamu juga bisa mendapat credit gratisan ini dengan memasukkan kode 545584705.

Jika credit-nya sudah habis, kamu juga bisa top up via ATM. Jadi, kamu nggak perlu ribet bawa uang cash kemana-mana. Selain itu, GO-JEK juga menjanjikan penutup rambut dan masker gratis untuk penumpangnya.

Tapi jujur aja, awalnya gue sedikit skeptis dengan GO-JEK. Gue pikir dibalik semua keuntungan yang ditawarkan, GO-JEK pasti akan lebih ribet dibanding ojek biasa. Tapi, tadi pagi gue mencoba menggunakan GO-JEK dan ternyata ketakutan gue akan sistem GO-JEK yang ribet tidak sepenuhnya terbukti.

Jadi, inilah review pengalaman pertama gue menggunakan GO-JEK:

Pagi ini gue memesan ojek melalui aplikasi GO-JEK sekitar pukul 09.20 WIB. Tempat awalnya adalah stasiun Tebet menuju kantor gue di daerah Jl. Abdul Muis. Tarif yang harus gue bayar adalah Rp 46.000 dan jadi gratis karena gue punya Free Credit Rp 50.000. Asik kan?

Setelah mengisi daerah awal dan daerah tujuan, gue pun mengisi jam booking-nya, yaitu sekitar pukul 09.50 WIB karena kereta gue baru tiba di Tebet sekitar pukul 09.45. Setelah selesai, GO-JEK akan menampilkan nama driver yang akan mengantar kita dan posisi driver tersebut.

Sekitar pukul 09.30 WIB, driver GO-JEK gue SMS dan menginfokan kalau dia sudah tiba di lokasi. Wew, 20 menit lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan. Jam 09.46 WIB gue pun tiba di lokasi Tebet. Begitu ketemu dengan driver GO-JEK tersebut, dia langsung minta maaf karena penutup rambut dan masker sedang habis. No big deal-lah ya. Apalagi dia sudah menjelaskan langsung tanpa gue tanya. Ditambah lagi helm-nya bersih dan nggak bau seperti helm ojek kebanyakan. Jadi, no problemo.

Driver GO-JEKnya menyetir motor dengan hati-hati biarpun masih muda, nggak seperti ojek anak muda kebanyakan yang ngebut dan grasak-grusuk. 

Tapi... begitu memasuki jalan yang agak sepi tiba-tiba aja sang driver GO-JEK ini ngeluarin handphone dari sakunya dan mulai SMS. Sebagai orang yang sebisa mungkin mematuhi peraturan lalu lintas (karena gue tahu betapa nyebelinnya kena imbas kecelakaan gara-gara pengemudi lain cuek peraturan), gue mulai bete. Untungnya dia nggak lama membuka handphone-nya dan fokus kembali ke jalan raya. Tapi... lagi-lagi driver-nya bikin pelanggaran. Dia masuk jalur busway, doooong. Bagi orang-orang mungkin  ini biasa yah, tapi nggak bagi gue. Duh, jangan dibiasain deh ya ngelanggar peraturan gitu. Bikin macet, gila!

Setelah sampai di kantor, gue pun bingung harus ngapain karena kredit di aplikasi GO-JEK gue belum berkurang. Begitu gue tanya driver-nya, dia pun juga bingung. Nah lho.

Gue pun mau bayar pakai cash, tapi driver-nya nggak punya kembalian dan akhirnya gue nuker uang dulu. Jadi ribet banget. Setelah bayar, gue langsung utak-atik aplikasi GO-JEK karena penasaran dan tau-tau kredit GO-JEK gue sudah berkurang. Gue pun balik lagi ke depan kantor dan ternyata pak satpam kantor juga mau manggil gue karena driver-nya dapat notifikasi kredit gue sudah terpotong dan mau balikin uang cash gue.

Sebenernya, layanan di GO-JEK ini tuh mudah dan murah. Cuma... mungkin untuk driver yang baru gabung bisa diberikan pemahaman cara kerja aplikasi GO-JEK terlebih dahulu biar nggak clueless kayak pengalaman gue tadi pagi. Well, kesalahannya bisa dimaafkan karena masih baru sih yah. :)

Tapi yang pasti pengalaman nggak enak itu nggak bikin gue kapok buat gunain GO-JEK. Karena jujur aja GO-JEK emang memudahkan kok. Nggak perlu ribet nyari dan tawar menawar tarif ojek. Sangat membantu buat orang yang beraktivitas di Jakarta dan nggak pengen gigit jari karena argo taksi yang membengkak. 

Gue juga masih pengen coba layanan GO-JEK lainnya yaitu layanan antar jemput barang dan belanja. Semoga sih pelayanan GO-JEK ke depannya lebih baik lagi, biar pengguna lebih nyaman dan lebih percaya terhadap GO-JEK.





You Might Also Like

9 komentar

  1. Iya 140rb dari Depok sampai Cideng, itu tarif sebelum promo ya. Sekarang kan Go-Jek lagi ada promo Rp15.000,- ke mana aja... :)

    BalasHapus
  2. Kalo saya bingung dapet muatan eh di tlp malah di matiin tlp nya

    BalasHapus
  3. Ngawur. jarak maksimal 25km/15rb .. mau 4km jg 15rb. Ngaco

    BalasHapus
  4. gojek kemana mana jadi mudah... hehehe

    BalasHapus
  5. Kok mahal 140rb, kalo naik bis itu bisa dari surabaya sampe semarang bis bisnis itu. Dapat makan jarak tenpuh juga 350km.

    BalasHapus
  6. kalo dari soetta-cikarang d sana tertulis 111rb mungkin ga bakal naik kalo pas jalan macet ato tetep sesuai dgn yg tertera

    BalasHapus
  7. Sekarang ini banyak sekali ya transportasi online, banyak juga saingannya gojek. Tapi menurut saya gojek mempunyai layanan yang paling lengkap. Cara daftar jadi anggota gojek pun sangat mudah...ahh, jadi pengen kerja di gojek aja.

    BalasHapus